Bantu muslim minoritas ditengah merebaknya wabah Virus Corona

WahdahParigi.or.id, Parigi Selatan – Ancaman Virus Corona yang hadir ditengah-tengah masyarakat kini kian nyata. Tak hanya di luar negeri, kini di Indonesiapun mulai terasa dampaknya. Virus ini begitu cepat menyebar hampir diseluruh wilayah Indonesia. Sejak awal Maret kemarin diumumkan mulai masuk ke Indonesia, kini dari hari ke hari telah berjumlah ratusan orang yang terkonfirmasi terjangkit COVID – 19.

Keadaan ini membuat panik setiap orang, terlebih isu Lock Down terus digaungkan sebagai langkah antisipasi penyebaran virus ini. Namun disisi lain, tentu akan sangat berpengaruh terhadap kondisi perekonomian masyarakat. Bagi masyarakat kalangan atas, pilihan untuk berdiam diri dirumah tidak terlalu berpengaruh, namun tidak bagi masyarakat miskin dan dhuafa. Akan ada banyak masyarakat kalangan menengah kebawah yang kehilangan pekerjaan, karena tidak dapat bekerja diluar rumah. Belum lagi jika mereka tidak punya banyak simpanan uang atau bahan pangan untuk dijadikan persediaan dirumah, sementara jika benar Pemerintah harus mengambil pilihan untuk lock down, keadaan seperti ini tentu belum diketahui sampai kapan akan berakhir.

Ditengah kepanikan ini, WIZ hadir memberikan harapan bagi pahlawan keluarga, Hari Kamis (19/03/2020) kemarin WIZ Parigi Moutong membagikan paket sembako kepada masyarakat muslim minoritas di Desa Gangga, Kecamatan Parigi Selatan. Masyarakatnya tergolong miskin dan dhuafa . Desa ini jauh dari kota, terletak dekat kaki gunung, ke arah selatan Kabupaten Parigi Moutong. Penduduk muslimnya hanya berkisar 30KK, atau sekitar 15% dari total jumlah KK yang ada didesa tersebut. Keseharian penduduknya hanya berkebun dan berjualan dipasar. “Pilihan lock down akan berdampak terhadap mereka. Mereka hanyalah sebagian kecil dari banyaknya masyarakat miskin yang ikut merasakan dampak ekonomi dari mewabahnya Virus Corona. Olehnya bantuan ini akan terus berlanjut dan fokusnya kepada dhuafa yang memang rentan terpapar virus corona ini” tutur Abu Anas koordinator kegiatan.

img_02277421666965716924213.jpg

img_02186563250647659957447.jpg

img_02232662799914735848519

Ayo #SahabatDermawan mari menjadi bagian dari relawan Covid-19, dengan berdonasi yang akan dikonversikan ke dalam program BERKAH PEDULI. Donasi akan digunakan untuk pencegahan melawan #covid19 seperti Pengadaan Cairan Desinfektan, Logistik Medis (APD, Vitamin, makanan siap saji untuk tenaga medis), Hygiene kit (Hand sanitizer, masker, sabun cuci tangan), dan Logistik Pangan (sembako untuk orang miskin dan dhuafa).

Donasi dapat disalurkan melalui:
1. Kantor Daerah WIZ Parigi Moutong:
Jl. Rekreasi Kel. Kampal, Kec. Parigi, Kab. Parigi Moutong (Ruko Pojok Perempatan Pasar Sentral Parigi)

2. Transfer Rekening:
Bank Mega Syariah (BMS) norek : 1000 174 240 a.n LAZIS Wahdah Sulawesi Tengah (Kode Transfer ATM Bersama: 506)

*Untuk amanah pencatatan harap menambahkan 200 setiap transferan. Contoh Rp 1.000.200

*Konfirmasi transfer melalui Tlp/WA Center WIZ Parigi Moutong : 0811 4536 900

3. Informasi dan Layanan jemput sedekah: wa.me/0811 4536 900

Kunjungi Dusun Terpencil, Ust. Edi Jajang,”Dai Sangat Dibutuhkan”

Majelis tausiyah anak oleh Ust. Edi Jajang

Tinombo, Lazis Wahdah Parigi – Dalam rangka survey lokasi penempatan dai di desa-desa terpencil di lingkup daerah kabupaten Parigi Moutong, Ust. Edi Jajang Andiasa dai AMCF yang ditugaskan di kab. Parigi Moutong, yang merupakan mitra kerja dakwah LAZIS Wahdah Parigi berkunjung ke Desa Ogoalas, salah satu desa yang terletak di pegunungan kec. Tinombo.

Sekilas dusun Tompeng

Kunjungan ini difokuskan di dusun Tompeng sebagai satu dari dua dusun yang berpenduduk mayoritas muslim. Di mana dari 6 dusun yang ada di wilayah desa Ogoalas, hanya dusun Tompeng dan dusun Dungkup yang berpenduduk mayoritas muslim.

Memanfaatkan waktu selama 2 hari (14-15 Mei), Ust. Edi bersilaturahim dengan penduduk setempat. Bahkan menyempatkan diri shalat berjamaah Maghrib dan Isya sembari memberikan tausiyah mengenai syahadat dan tauhid yang disambut dengan hangat dan antusias oleh warga.

“Walaupun terdapat 156 kepala keluarga muslim di dusun ini, namun belum ada masjid yang layak ditempati shalat berjamaah. Ini pun kami melangsungkan shalat berjamaah di ruang kelas yang kami anggap memadai untuk itu,” papar Ust. Edi.

Selain itu Ust. Edi juga mendata anak-anak dusun yang belum dikhitan.

“Dai sangat dibutuhkan di sini. Harapan kami semoga bisa segera memenuhi kebutuhan warga akan adanya dai. Serta bisa datang lagi bersama Lazis Wahdah melaksanakan kegiatan khitanan massal,” harap Ust. Edi menutup laporannya.