Category Kisah Inspiratif

Namanya Putri, Tak Seanggun Namanya

Memiliki nama Putri, identik dengan wanita feminim yang memiliki karakter lemah lembut. Dalam naskah fiksipun, kata putri sering merujuk kepada anak perempuan raja yang kehidupannya bergelimang harta.

Namun untuk Putri yang satu ini, kehidupannya sangat jauh berbeda dengan gambaran diatas.

Putri, wanita kelahiran Parigi, 37 tahun silam ini, kehidupannya jauh dari kata layak. Ia hanya tinggal di sebuah gubuk yang dibangun diatas tanggul saluran irigasi, Desa Mertasari, Kecamatan Parigi, Kabupaten Parigi Moutong.

Dua kali gagal membina kehidupan rumah tangga, tak membuat dirinya lemah. Putri berjuang sendiri menggantikan peran kepala keluarga untuk menghidupi anak-anaknya.

Tak seperti wanita pada umumnya, janda 3 anak ini kerap bekerja sebagai buruh kasar, menjadi kuli bangunan, dan bahkan memikul gabah saat bekerja sebagai buruh tani. Itu semua ia lakukan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

Nampak kebahagiaan terlihat diwajahnya saat relawan WIZ Parigi menemuinya ditempat kerja, dan menyerahkan sejumlah paket sembako,

“Alhamdulillah, trimakasih. Ternyata masih ada yang peduli terhadap orang-orang seperti saya. Ini sangat membantu”, ucapnya haru. []

LAZNAS WIZ Santuni Guru Ngaji di Ampibabo, Parigi Moutong

Sahabat Inspirasi, admin ingin mengajak sahabat berkenalan dengan guru ngaji yang tinggal di Desa Ampibabo, Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parigi Moutong.

Namanya Ahmad, pria kelahiran Selayar 49 tahun yang lalu ini, kesehariannya mengajar ngaji di TPA Masjid Alqubais Ampibabo. Walau tak mendapat gaji yang tetap, pak Ahmad tetap semangat membagikan ilmu yang dimilikinya kepada anak-anak santri.

Tak hanya sampai disitu, pria bersahaja ini turut membina orang dewasa dalam belajar membaca Al-qur’an.

Hampir setiap malam, pak Ahmad mengunjungi desa Toga, Desa yang bersebelahan dengan Desa Ampibabo.

Di desa ini pak Ahmad membina beberapa anak muda dan orang tua yang ingin belajar membaca Al-qur’an.

Bahkan pak Ahmad memiliki binaan orang tua yang ada di Kota Palu, yang jarak tempuhnya hampir 100km dari kampung tempat tingalnya.

Bagi pak Ahmad, jarak tak jadi masalah, asalkan bisa berbagi ilmu dan membantu orang bisa belajar membaca Al-qur’an.

Atas kegigihan pak Ahmad dalam membina dan mengajarkan Al-qur’an, LAZNAS Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) Gerai parigi memberikan santunan guru ngaji kepada pak Ahmad setiap bulanya.

“Semoga turut membantu biaya operasional pak Ahmad dalam mengemban misi dakwahnya. Dan kami juga berharap, santunan ini turut mengalirkan pahala yang banyak kepada Sahabat Inspirasi.” tukas abu Anas, koordinator program WIZ Gerai Parigi.

#SahabatInspirasi ayo dukung terus upaya pak Ahmad dan guru ngaji lainnya, dengan dukungan doa dan donasi terbaiknya.

Donasi Sekarang

15 Tahun Sebagai Guru Honorer, Aniartin Tetap Semangat Berbagi Ilmu

Wahdahparigi.or.id, Parigi Moutong – Aniartin adalah sosok guru Honorer bersahaja yang telah mengabdikan dirinya selama kurang lebih 15 Tahun di Sekolah Dasar Inpres Lebo, Kecamatan Parigi, Kabupaten Parigi Moutong

Wanita kelahiran Bambalemo 40 tahun silam ini tak pernah letih mengajarkan ilmu yang dimiliki, meski masih berstatus guru honorer dengan gaji yang tak seberapa.

Baginya dengan ilmu yang dimiliki, dirinya merasa bertanggung jawab sebagai tenaga pendidik.

Hal inilah yang menjadi motivasi tersendiri bagi dirinya dalam mengajarkan ilmu kepada anak didiknya.

Dalam kesempatan ini, WIZ Gerai Parigi mengapresiasi atas upaya yang telah dilakukan oleh Aniartin dengan memberikan santunan guru honorer berupa sembako dan uang tunai.

“Semoga bantuan ini turut meringankan beban ekonomi yang dialami oleh ibu Aniartin” tukas abu Anas, koordinator program WIZ Gerai Parigi. []

AMBO DALE, PENERIMA SANTUNAN YATIM DHUAFA LAZNAS WIZ

“Terimakasih kak, saya sangat senang dapat hadiah dari kakak. Saya jadi ingat ayah”
(Ambo Dale – Yatim dhuafa)


Sahabat inilah sosok yatim dhuafa yang menerima titipan santunan yatim dari sahabat.

Ambo Dale adalah salah satu santri penghafal Alqur’an yang belajar di Pondok Pesantren Ulumuddin, Desa Boyantongo, Kecamatan Parigi Selatan, Kabupaten Parigi Moutong.

Ambo Dale tergolong keluarga dhuafa. Itulah sebabnya sepeninggal ayahnya, dirinya tak mampu melanjutkan sekolah yang saat itu masih duduk dibangku kelas 3 SD.

Melihat kondisinya, salah seorang pembina ponpes Ulumudin mengajaknya mondok di Pondok Pesantren Ulumudin yang ada di kota Parigi.

Berat rasanya bagi Ambo Dale terpisah dari ibunya, yang saat itu dirinya masih duduk dibangku kelas 3 SD. Namun karena keinginan ibunya agar dirinya menjadi seorang penghafal Alqur’an, akhirnya dengan berat hati Ambo Dale meninggalkan kampung halamannya yang ada di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

Semenjak mondok, Ambo Dale mengaku baru sekali mengunjungi ibunya. Itu karena jarak yang jauh. Kerinduannya kepada ibunya, membuat Ambo Dale ingin cepat-cepat menyelesaikan hafalan Alqur’annya.

Saat ini Ambo Dale telah menyelesaikan hafalan 2 Juz Alqur’an. Doakan ya sahabat, semoga Ambo Dale dimudahkan dalam menghafal Alqur’an.

TEGAR DI TENGAH PANDEMI, HIKMAH HIDUP DARI PEDAGANG SAYUR

Tegar di Tengah Pandemi, Hikmah Hidup dari Pedagang Sayur

Dalam hidup, Allah terkadang menitipkan sebuah pelajaran pada orang-orang yang kita temui. Dan kali ini, kita belajar dari seorang pedagang sayur dan bumbu masak di pasar sentral Kel. Kampal kec. Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Beliau adalah Ibu Asria yang kini usianya genap 52 tahun, sosok wanita pekerja keras, dan sangat penyayang bagi keluarga kecilnya.

Namun, belakangan ini, bu Asria kesulitan mendapat penghasilan karena keadaan pasar tidak lagi ramai seperti hari-hari biasanya. Padahal, hanya dari tempat itu beliau mendapat penghasilan. Wabah corona membuat ia dan sejumlah pedagang lainnya sepi pengunjung. Kalau pun ramai maka itu sangat kecil kuantitasnya, bisa dihitung jari

Meskipun begitu, bu Asria tidak pernah berputus asa. Beliau terus berusaha untuk mencari rezeki. Sebab ia begitu yakin, rejeki yang akan datang kepadanya tak akan pernah tertukar. Selama manusia berusaha, Allah pasti akan memberikan yang terbaik
ㅤㅤ
Melihat kondisi bu Asria yang seperti itu, tim @wahdahinspirasizakat pun langsung memberikan bantuan paket sembako. Dengan harapan yang besar, semoga sembako—amanah dari para donatur ini bisa meringankan beban beliau.Alhamdulilah. Di mana pun, kita akan selalu menemukan orang-orang baik, dan dari merekalah kita belajar tentang arti kehidupan dan berbagi. Dan senyum tulus dari bu Asria ini menjadi penyemangat bagi kita untuk tak jengah dalam berbagi kepada sesama.Saat rezeki masih Allah limpahkan pada kita, jangan lupa untuk terus berbagi ya sahabat, bersama berbagi bahagia bantu para #PahlawanKeluargaRekening Donasi:
Bank Syariah Mandiri 499 900 9005
BNI Syariah 500 123 5005

Donasi Online Klik
https://sedekahplus.com/campaign/123/bantuan-sembako-untuk-pahlawan-keluarga

Informasi dan Konfirmasi
wa.me/628114536900