All posts by Antho Parangan Al Parigi

Wahdahparigi.or.id, Parigi Moutong – Muslimah Wahdah Islamiyah Parigi Moutong, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, akan menggelar Tabligh Akbar yang dirangkaikan dengan tasyakuran 100 peserta Dirosa pada bulan Desember mendatang.

Kegiatan yang mengangkat tema “Muslimah Bisa dengan Al-Qur’an”, tersebut akan menghadirkan sosok figur hijrah, yang dikenal sebagai seorang selebriti Indonesia pada era 95-an, yakni Ustadzah Teteh Khadijah Peggy Melati Sukma.

Ketua panitia Tabligh Akbar Sri Mega Wahyuni, S.IP., Senin (24/10/2022) kepada media menjelaskan, muslimah memiliki peran dalam dakwah Islam. Oleh sebab itu, unit Dakwah dan Kaderisasi Muslimah Wahdah mengambil peran tersebut, dengan menggelar Tabligh Akbar khusus muslimah.

“Kami menargetkan 1000 peserta pada kegiatan ini, terbuka untuk seluruh kalangan muslimah. Rencananya akan dilaksanakan pada 18 Desember 2022 nanti, di gedung auditorium Kantor Bupati Parimo,” ujar Sri sapaan akrabnya.

Lanjut Sri, “Kegiatan ini bertujuan untuk menambah kesadaran muslimah agar lebih mendekatkan diri dengan Al-Qur’an. Sehingga melalui moment ini diharapkan, dapat memotivasi muslimah untuk mempelajari Al Qur’an dan Islam secara menyeluruh serta berkesinambungan,” harapnya.

Wahdahparigi.or.id, Parigi Moutong – Minimnya Dai tak sebanding dengan luasnya lahan dakwah, terutama untuk daerah-daerah pedalaman muslim minoritas yang rawan pemurtadan.

Hal ini menjadi perhatian bagi LAZNAS Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ), untuk menyiapkan kader-kader yang akan menjadi cikal bakal pelanjut dakwah pedalaman.

Salah satu upaya yang dilakukan dengan membangun kerjasama dengan Ma’had Al-Mubarok Parigi Moutong, Sulawesi Tengah dalam Program Beasiswa Santri Penghafal Al-Qur’an kategori kurang mampu yang berasal dari daerah pedalaman.

Menurut abu Anas, program ini sudah berjalan 2 tahun. Dimana tahun sebelumnya ada 18 santri yang disubsidi biaya pendidikannya, 5 diantaranya berasal dari pedalaman muslim minoritas.

“Alhamdulillah tahun ini ada 5 orang santri lagi yang dibiayai, 3 diantaranya berasal dari daerah pedalaman pegunungan Tinombo dan Gangga” ungkapnya,

“Ini adalah ladang pahala jariyyah yang tak akan pernah putus mengalir pahalanya, olehnya saya mengajak kepada sahabat dermawan untuk turut ambil bagian dalam Program ini, sehingga program ini dapat terus berjalan” tutup abu Anas, koordinator Program WIZ Gerai Parigi.

“Alhamdulillah, adanya pak ustaz memudahkan saya belajar membaca Al-Qur’an,” kata Raja Si’nong (50 tahun).

Dimana ada kemauan, disitu ada jalan. Mungkin seperti itulah gambaran kegigihan seorang ibu rumah tangga ini dalam mempelajari Al-Qur’an.

Usia yang sudah tua, tak menghalangi wanita kelahiran Selayar ini untuk terus belajar membaca Al-Qur’an.

Sejak 4 tahun yang lalu, ia minta diajari membaca Al-Qur’an. Melalui bimbingan ustaz Ahmad, dai Qur’ani LAZNAS WIZ, ia mulai mengeja huruf demi huruf hijaiyah yang ada dibuku Iqro, dan hingga kini sudah bisa membaca Al-Qur’an.

Tak hanya sampai disitu, ia pun berhasil menjadi motivator bagi anak-anak dan cucunya untuk ikut belajar membaca Al-Qur’an.

Maasyaallah, bahagianya bisa melihat satu keluarga belajar bareng membaca Al-Qur’an.

Alangkah bahagianya lagi bila kita termasuk orang yang turut mendukung perjuangan Dai Qur’ani dalam memberantas buta huruf Al-Qur’an, melalui Infak dan Sedekah kita. []

Kisah ini dialami Syamsul Rijal, pria kelahiran Kolaka Utara, 31 tahun yang lalu.

Warga Desa Sidole, Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parigi Moutong ini, dulunya pelaku dunia hitam. Kemaksiatan menjadi hal yang lumrah ia lakukan. Mulai dari meminum minuman keras, narkoba, serta kemaksiatan lainnya, semua telah ia lakukan.

Parahnya, setelah menjalani kehidupan berumah tangga pun, kemaksiatan itu masih saja ia lakukan.

Hingga suatu saat, ayah dua orang anak ini duduk-duduk di teras rumahnya, dan mendengar suara ngaji dari halaqah Qur’an yang dibina oleh ustaz Ahmad, Dai Qur’ani LAZNAS WIZ.

Hati Rijal mulai tersentuh, dan meminta diajari membaca Al-Qur’an.

Dan kini, sudah setahun lebih Rijal mengikuti halaqah Qur’an yang dibina oleh ustaz Ahmad. Hati Rijal mulai tenang.

“Alhamdulillah, bersyukur saya diberikan hidayah oleh Allah, bisa meninggalkan segala kemaksiatan yang pernah saya perbuat. Saya pun berharap, teman-teman yang lain turut mendapatkan hidayah, dan tetap istiqomah dalam kebaikan,” harapnya.

“Kuncinya, jauhi berteman dengan orang-orang yang mengajak kepada keburukan, dan dekat-dekatlah dengan orang sholeh,” lanjut Rijal.

Sahabat, kontribusi kita turut membersamai perjuangan ustaz Ahmad mengajak orang dalam kebaikan. Semoga turut mengalirkan pahala jariyyah bagi kita semua. []

Wahdahparigi.or.id, Parigi Moutong – Lahir prematur dengan berat badan 2,5kg, menyebabkan Muh. Rafa Azka Putra memiliki fisik yang lemah.

Diusia 6 bulan, Rafa mulai mengalami sakit-sakitan, panas tinggi disertai kejang. Karena orang tuanya tak memiliki biaya yang cukup. Selama ini Rafa hanya mendapatkan perawatan di Puskesmas Sigenti, kampung tempat Rafa dilahirkan.

Kini diusianya yang sudah menginjak sekitar 4 tahun lebih, adik Rafa hanya memiliki berat badan sekitar 10 Kg.

Kondisi ini menyebabkan adik Rafa harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Anuntaloko Parigi.

Mengetahui keberadaan adik Rafa di Rumah Sakit, relawan Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) Parigi mengunjunginya dan memberikan sejumlah bantuan yang dibutuhkan, pada Jumat (7/10/2022) kemarin.

“Alhamdulillah, terimakasih atas bantuannya. Ini sangat membantu,” Ucap Mufidah ibu Rafa kepada relawan WIZ. []

Wahdahparigi.or.id, Parigi Moutong – Da’i Qur’ani adalah wujud kepedulian LAZNAS Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) dalam menyebarkan dakwah hingga ke pelosok Nusantara.

Ustaz Ahmad adalah salah satu dai Qur’ani yang berdakwah dengan memberikan pengajaran Al-Qur’an di wilayah Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

Kemarin, Kamis (6/10/2022) relawan Wahdah Inspirasi Zakat mengunjungi dan menyempatkan melihat kegiatan dai di tempat tersebut.

“Alhamdulillah, ada halaqah Qur’an yang dibina di sana. Satu keluarga dari nenek hingga cucu, semuanya diajarkan membaca Al-Qur’an,” kata Nyoman, relawan yang berkesempatan bertemu dengan dai.

Raja Si’nong, ibu rumah tangga yang menjadi salah satu murid ustadz Ahmad, merasa terbantu dengan kehadirannya.

“Alhamdulillah, saya sudah sekitar 4 tahun belajar ngaji sama pak ustaz. Sekarang sudah bisa baca Al-Qur’an,” ungkapnya senang.

Sahabat, begitu besar keutamaan bagi siapa saja yang mengajarkan kebaikan.

Kalaupun kita tak bisa berbuat sebagaimana yang dilakukan oleh ustadz Ahmad, kontribusi kita dalam mendukung dakwah beliau melalui sedekah kita, Insyaallah sudah termasuk pahala jariyyah dari apa yang beliau upayakan. []

Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) Parigi melalui Program Layanan Ambulans kembali membantu masyarakat kurang mampu.

Supartin, salah seorang warga Desa Toga, Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parigi Moutong yang mengalami infeksi hati harus menjalani rawat jalan setelah sebelumnya dirawat inap selama 6 hari di RSUD Anuntaloko Parigi.

Hal memilukan, beberapa waktu yang lalu Supartin hanya dibonceng oleh istrinya dari Rumah Sakit pulang kerumahnya yang berjarak sekitar 40Km lebih, karena tak memiliki biaya yang cukup.

Olehnya pada Jumat (07/10/2022) kemarin, Ambulans WIZ Parigi memberikan layanan antar jemput kepada bapak Supartin saat menjalani pemeriksaan lanjutan di RSUD Anuntaloko Parigi.

“Terimakasih, sudah memberikan layanan antar jemput kepada kami. Ini sangat membantu,” Ungkap Supartin.

Sahabat Inspirasi, terimakasih ya atas dukungan donasinya sehingga Program ini dapat terus berjalan. Semoga turut mengalirkan pahala yang banyak bagi sahabat dermawan.

Info Layanan Ambulans WIZ, silahkan hubungi Call Center WIZ Parigi:
08114536900

Wahdahparigi.or.id, Parigi Moutong – Hari ini Kamis (06/10/2022) kami mengunjungi keluarga dhuafa yang berada di Desa Toga, Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parigi Moutong.

Disana kami mendapati ibu sofiana bersedih. Sudah dua pekan lebih suaminya sakit. Sofiana bingung, disatu sisi mesti merawat sang suami yang sakit, sementara disisi lain mesti mengganti peran suami dalam mencari nafkah. Belum lagi anaknya yang masih kecil juga menderita sakit.

Ketika bahan pangan habis, tak tau mesti berbuat apa. Simpanan uang pun tak punya. Beruntungnya ibu Sofiana masih punya beberapa ekor ayam peliharaan yang dapat dijual untuk membeli bahan pangan.

“Alhamdulillah, masih ada beberapa ekor ayam peliharaan yang bisa kami jual jika persediaan beras habis,” ungkapnya.

Terima kasih ya sahabat, berkat kedermawananmu melalui LAZNAS Wahdah Inspirasi Zakat, kita bisa menolong keluarga dhuafa yang mengalami kesusahan.

Jangan berhenti sampai disini ya, lanjutkan aksi kedermawananmu untuk keluarga dhuafa lainnya.

Wahdahparigi.or.id, Parigi Moutong – Kini warga Dusun 2 Desa Torue, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, yang awalnya kesulitan air bersih pasca banjir bandang yang terjadi beberapa bulan lalu, kini sudah bisa menikmati sarana air bersih berkat donasi wakaf sumur bor dari donatur Wahdah Inspirasi Zakat.

Dusun 2 yang berada di pinggiran pantai adalah daerah yang paling merasakan dampak dari kejadian banjir bandang yang menimpa Desa Torue pada akhir Juli lalu.

“Selain beberapa rumah yang rusak dan hanyut terbawa banjir, pasca banjir pun masyarakat disini kesulitan air bersih karena aliran PAM yang biasa digunakan tidak berfungsi dengan baik,” ungkap Awaludin, Sekretaris Desa Torue.

“Imbasnya masyarakat kesulitan mendapatkan akses air bersih,” tambahnya.

Awaludin pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh donatur WIZ yang telah banyak membantu, sehingga kebutuhan air bersih masyarakatnya dapat terpenuhi.

“Semoga menjadi amal jariyah bagi seluruh donatur WIZ,” tutupnya sesaat setelah serah terima Program Wakaf Sumur Bor dari WIZ. []

Wahdahparigi.or.id, Parigi Moutong – Alhamdulillah, titipan Sedekah Beras Santri dari Sahabat Inspirasi telah diterima oleh santri Ma’had Al-Mubarok, yang berada di Desa Pelawa Baru, Kecamatan Parigi Tengah, Kabupaten Parigi Moutong, pada Senin (19/09/2022) kemarin.

Ada sekitar 30 santri penghafal Al-Qur’an yang mondok dan menimba ilmu ditempat ini, dan rata-rata mereka dari keluarga kurang mampu.

Alfandi salah satunya, santri penghafal Al-Qur’an yang berasal dari Dusun Gianang, sebuah dusun yang berada di pegunungan Kecamatan Tinombo ini berasal dari keluarga tidak mampu.

Alfandi bisa sekolah di Ma’had Al-Mubarok, karena mendapat beasiswa dari LAZNAS Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ).

“Alhamdulillah, trimakasih ya kak sudah membantu kami. Berkat bantuannya, kebutuhan pangan kami dapat terpenuhi” ungkapnya senang.

Sahabat aksi kebaikanmu jangan berhenti sampai disini, masih banyak santri lainnya yang juga membutuhkan bantuanmu. Insyaallah dari setiap ayat yang mereka baca, hafalkan dan amalkan akan turut mengalirkan butiran pahala yang banyak bagi sahabat. []